*Dalam hal Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan
adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri
ataupun secara kolektif, untuk membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan
pribadinya dan orang lain. Definisi
yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis
bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi
sukarela terhadap perilaku
yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan
bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan
kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses,
Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan
kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat
kecil dan pedagang Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi
lebih pelik, berhubung dalam
manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia,
tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Salah satu
cara untuk kita mendapatkan kesehatan dalam diri kita yaitu dengan berolahraga
yang teratur, dengan 2kali dalam seminggu tubuh kita cukup bisa mencegah dari
penyakit, dan olah raga sangat mudah dilaksanakan oleh orang-orang, dan
olahraga tidak harus mengeluarkan banyak uang untuk pergi ke fitnes. Salah
satunya kita bisa mempraktekan dengan olahraga senam, joging, dll.
*Dalam hal Sosial Budaya
Mengenai sosial budaya begitu banyak ragamnya, karena setiap daerah
memiliki budaya dan adat-istiadat yang berbeda-beda. Saya akan
menguraikan salah satu adat-istiadat budaya yang biasanya dilakukan
didaerah saya, salah satunya yaitu Kesenian Jentreng/Tarawangsa.
Tarawangsa
atau jentreng mungkin masih terdengar asing ditelinga kita, karena memang
kesenian yang satu ini masih jarang sekali orang yang tahu. Saya merasa harus
menulis tentang tarawangsa, selain karena tarawangsa adalah kesenian khas dari
Rancakalong Kabupaten Sumedang.
Dikutip
dari id.wikipedia.org, Tarawangsa
merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. Istilah
“Tarawangsa” sendiri memiliki dua pengertian: (1) alat musik gesek yang
memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi dan (2) nama dari
salah satu jenis musik tradisional Sunda. Kesenian tarawangsa hanya dapat ditemukan di
beberapa daerah tertentu di Jawa Barat, yaitu di daerah Rancakalong (Sumedang),
Cibalong, Cipatujah (Tasikmalaya Selatan), Banjaran (Bandung), dan Kanekes
(Banten Selatan). Dan yang akan kita ulas kali ini adalah Tarawangsa dari
daerah Rancakalong kabupaten Sumedang.
Seni
tarawangsa atau jentreng dari Rancakalong tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kondisi kebudayaan yang hidup dalam masyarakat penyangganya. Oleh karena itu
kesenian yang tumbuh pada masyarakat Sunda selalu terkait dengan mitos Dewi
Sri. Begitu pula dengan kesenian tarawangsa atau jentreng di Rancakalong.
Seni
tarawangsa atau Jentreng adalah upacara ritual yang berhubungan dengan magis
religius untuk menghormati Dewi Sri. Masyarakat Rancakalong menyebutnya dengan
nama Kersa Nyai dengan tujuan supaya Kersa Nyai tetap tinggal dan betah di
Rancakalong. Hal ini sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang menempatkan Seni
Jentreng sebagai media pokok dalam penyelenggaraan upacara Nyalin atau panen
padi.
Adapun alat
musik Waditra Seni Tarawangsa adalah Kecapi yang berfungsi untuk mengiringi
(mirig) Rebab (Tarawangsa) yang mempunyai dua kawat yang berfungsinya kawat
satu sebagai guru lagu dan kawat yang kedua untuk goong.
Tarawangsa
atau Jentreng biasanya dipentaskan pada acara syukuran tradisional, seperti,
Ngaruat, Ngalaksa, Ngarosulkeun, Buku Taun, Panenan atau Pada acara syukuran
seperti Menikahkan dan Sunatan.
* Dalam hal Perkantoran
Edwin Robinson dan William
Leffingwell
"Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai
perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta
penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditentukan lebih dahulu."
George R. Terry
"Manajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian
dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang
melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan."
Millis Geoffrey
"Manajemen kantor adalah seni membimbing personel
kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai
tujuan yang ditetapkan."
W.H. Evans
"Administrasi perkantoran merupakan fungsi yang
menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai
pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi."'
Dengan
demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan
arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau
kegiatan. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada
umumnya ialah pekerjaan perkantoran (office work). Yang termasuk
pekerjaan perkantoran diantaranya:
- mengetik (typing)
- menghitung (calculating)
- memeriksa (checking)
- menyimpan warkat/arsip (filing)
- menelepon (telephoning)
- menggandakan (duplicating)
- mengirim surat (mailing)
- mengadakan
- mencatat
- menyortir
Aspek-aspek manajemen perkantoran
Dalam
manajemen perkantoran terdapat berbagai fungsi yang meliputi rangkaian
aktivitas antara lain:
- Manajemen dan pengarahan
- Tata laksana/penyelenggaraan
- Pelaksana secara efisien
- Manajemen
- Pengawasan
- Pengendalian dan pengawasan
- Pengarahan dan pengawasan
- Pengarahan
- Perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian
Faktor-faktor
menurut Edwin Robinson menyebutkan :
- pegawai
- Material perlengkapan
- Persayaratan
- Metode
Sedangkan
fungsi-fungsi yang terkait lainnya menurut H.Mac Donald (office management)
bertalian dengan 6 hal yaitu :
- Kepegawaian perkantoran (office personel)
- Metode perkantoran (office methods)
- Perlengkapan perkantoran (office equipment)
- Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical factor)love
- Biaya perkantoran (office costs)
- Haluan atau kebijakan perkantoran (office policies)
Perincian
selengkapnya mengenai cakupan bidang kerja dalam manajemen perkantoran oleh
Charles O Libbey meliputi :
- ruang perkantoran (office space)
- komunikasi (communications)
- kepegawaian kantor (office personnel)
- perabotan danperlengkapan kantor (furniture and equipment)
- peralatan dan mesin (appliance and machine)
- perbekalan dan alat tulis (supplies and stationery)
- metode (methods)
- tata warkat (records)
- kontrol pejabat pimpinan (executive controls)
Tujuan
Tujuan
manajemen perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yang berjudul Office
Management and Control, yaitu[1]:
- Memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan dan di mana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan perusahaan secara efisien
- Memberikan catatan dan laporan yang cukup dengan biaya serendah-rendahnya.
- Membantu perusahaan memelihara persaingan.
- Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat
- Membuat catatan dengan biaya minimal
Kegiatan
Kegiatan
manajemen administrasi antara lain :
- Pengadministrasian seluruh kegiatan
- Menginventarisasi peralatan kantor
- Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
- Melakukan pengarsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutuhkan.
- Melakukan pengadaan file .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar